Rabu, 05 September 2012

StoryTeens:Pesan Terakhirmu

  "Perjalanan masih jauh Bel",ucapmu saat kita termenung menatap langit malam,"Jangan jadi orang yg berpikiran sempit",tambahnya.
  Ah aku mulai bosan.Dia sahabatku,Dita.Dia slalu berangan-angan,memberi nasihat dan petuah,berusaha menyemangati dengan motto-motto hidupnya dan melakukan sesuatu dengan logis dan berperasaan.Bagiku dia kuno,tapi tetap sahabatku.
  "Tahu apa sih kamu tentang perjalanan hidup?!",cemoohku sambil menengadah menatap langit.
  "Kamu akan tahu suatu hari,aku pun begitu juga",ujar Dita.
  Aku tahu jawabannya itu.Dia tidak tahu jawabannya,maka dia akan bilang begitu.Aku tidak pernah menganggapnya pembohong,tapi kadang yang dia katakan ada benarnya juga.
  

    Hari itu aku benar-benar kesal pada Dita.Dia pernah mengatakan,"Janji ya,kalau kita akan saling berbagi,tidak akan ada dusta dan apapun yang terjadi kita tetap sahabat".Tapi apa?Yg dikatakan nya bohong!
    Aku baru tahu bahwa slama ini Dita mengidap penyakit leukimia yang mematikan.Darah dari hidung nya slalu keluar tiap hari bahkan dijam-jam tertentu.Dita slalu bilang dia tidak apa-apa,tapi ternyata dia berusaha menyembunyikannya.Aku sedih dan kesal,mengapa dia sembunyikan dan mengapa dia tak mau memberitahukannya padaku?

    "Maafin aku Bella.Aku bukan bermaksud bohong,tapi aku takut.Aku takut kamu tidak mau sahabatan denganku lagi,bukan hanya itu tapii..", tiba-tiba Dita terdiam.Aku sama sekali tak mau menoleh,aku sudah muak akan petuah nya kali ini dan semua janji-janjinya.
    Aku menoleh,dan betapa terkejut ternyata Dita mimisan lagi,kali ini lebih banyak dari biasanya. 
   Aku panik dan berlari kearah Dita sambil memegang tubuhnya yg terhuyung."Dit,kamu gak apa-apa?"aku tahu ini pertanyaan bodoh.Aku sudah marah padanya,lalu menolongnya dan bertanya khawatir.
   Dita masih sambil menutup mulutnya,"Aku gak apa-apa kok"
   "Lagi lagi kamu seperti itu.Yg kyk gini kamu masih bilang tidak apa-apa",gerutuku panik.Bukan bermaksud marah,tapi aku hanya khawatir.

   Hari berganti hari,bulan berganti bulan,dan tahun pun juga berganti.Sekarang Dita dalam keadaan yang sangat kritis,nyaris tak sadar.
   "Dit,kamu belum bangun ya",sapaku ramah pagi itu,"Biasanya minggu pagi begini kamu pasti sudah membangunkan aku dirumah".Tiba-tiba air mataku menetes.
   Perlahan-lahan mata Dita terbuka,cepat-cepat kuusap air mataku."Bella..",panggilnya dengan suara yang parau.
   "Ya ini aku Dit",ujarku sambil tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca.
   "Kamu nangis ya?'',tebak Dita.Aku menggeleng lalu tersenyum."Bohong",ujarnya lagi dengan suara paraunya.
   Aku hanya tertawa kecil,"Ya begitulah",aku mengakui.
   "Kenapa aku disini?",tanyamu sambil memandang sekeliling dengan bingung.Ya,berapa lama kamu sudah tertidur?
   "Ini dirumah sakit..."
   Belum sempat menyambung,Dita sudah bergumam aneh,"Ternyata sudah dekat ya"

   Aku menatapnya aneh.Apa maksudmu "..sudah dekat.."?Apa kamu mengira bahwasanya kamu tidak lama lagi?Tidak,kamu akan cepat sembuh Dit.
   "Gak,kamu akan bertahan.Kamu akan pulang dari sini.Kamu harus yakin!!",kataku menyemangati.Dita hanya tersenyum lemah.
   "Bel,kamu tahu kan?Leukimia itu bukan penyakit yang sepele,siapapun yang mengalaminya hanya bisa pasrah pada keadaan dan mukjizat Tuhan.Aku pun juga begitu"
  "Tidak Dit!Kamu salah,kamu harus meyakinkan dirimu sendiri!Tuhan pun akan membantumu asal kamu berusaha",ujarku bersemangat dengan mata yang sudah berkaca-kaca.Aku sedih.Aku tidak bisa melihatnya seperti ini.Aku ingin Dita yang dulu.Yang slalu berpesan dan berpetuah,dia...sudah seperti saudara kandungku sendiri.
  "Ya,aku tahu",Dita membalas dengan senyuman lemahnya.

   Sudah sebulan Dita belum keluar dari rumah sakit.Semakin hari semakin parah saja.Kadang memburuk,kadang membaik.Aku setiap hari slalu datang menjenguknya dan setiap hari pula aku slalu menitikan air mata ketika melihat nya masih terbaring lemah.
   "Hai Dit",sapaku pagi itu dengan ceria.
   "Hai juga",balasnya."Hari ini aku ingin pulang kerumah",katanya tiba-tiba.
   "Oh,udah boleh ya?",tanyaku sembari duduk dikursi disamping ranjangnya.Dia menggeleng lemah."Kenapa pulang?Kan ga disuruh!",kataku dengan nada sedikit meninggi.
   "Kasihan Mama dan Papa,Bel.Aku cuma nyusahin mereka,sementara keadaanku cuma begini saja.Ga ada perubahan.Cuma buat mereka kecewa saja,Bel",katamu dengan sedih.Ya,Tuhan,kasihan Dita,dia sedih mikirin Papa dan Mamanya juga penyakitnya yang tidak kunjung sembuh.
   Tiba-tiba jatuh setitik air yang hangat membasahi pipi ini.Air mataku.Aku sedih mendengar Dita berkata seperti itu.Tolong Dit!Jangan buat aku sedih.
  "Kamu jangan nangis gitu,Bel.Kamu kayak anak kecil tau gak!",ujarnya dengan canda.Aku menyeka air mataku dengan tisu lalu tertawa kecil bersama Dita.

   Aku mendapat telpon malam ini,bahwasanya kamu dalam keadaan koma.Aku dan Papaku segera menyusul kesana.Aku melihatmu Dit malam itu.Kamu terbaring kaku dan lemah,banyak alat dipasang dari tangan,hidung dll.
   Dita,kamu lihat!Papa dan Mamamu tambah sedih melihat hal itu.Padahal kamu gak mau membuat mereka sedih dan kecewa.Bangun Dit,bangunlah!
  "Bella,sebelum Dita kritis dia berpesan sama Tante dia pengen pulang,dia pengen hang out lagi bareng kamu,dia pengen makan masakan Tante bareng kamu.Dia udah nyiapin aktifitasnya diagenda nya",Tante Mira bercerita.Ini Mama Dita.
  "Dia juga bilang beberapa hari yang lalu Tante,dia pengen pulang  karna kasihan lihat Tante dan Om kecewa dengan keadaannya",aku pun bercerita juga.
  Tiba-tiba Tante Mira merogoh tasnya dan memberikan selembar kertas didalam amplop imut berwarna kuning dengan motif bunga yang sedikit."Ini dari Dita.Tante ga tahu kapan dia nulisnya,yang pasti Tante temui ini diselipan Agenda Dita",ujar Tante Mira menjelaskan.
  "Tante harap besok dia masih bisa bertahan dan semoga aja surat yang dia berikan pada kamu bukan surat terakhirnya".Aku tertegun mendengar ucapan Tante Mira.Semakin sedih bila membayangkannya.Terlalu sedih malah

   Sekarang disinilah aku sekarang,didepan sebuah batu nisan bertuliskan Mardita Alfiansyah Binti Oddie Alfiansyah.Aku membaca surat yang 2 hari lalu Tante Mira berikan.

   Dear:Bella

     Bel,perjalanan kamu masih sangat panjang.Walau suatu hari nanti aku ga akan ada bersamamu.Maafkan aku Bel.Aku hanya bisa melihatmu dari sisi-Nya ketika suatu hari kamu akan jadi bintang yang bersinar.

    Selama ini kamu orang yang paling dekat denganku selain Mama dan Papa.Kamu orang yang sangat mengerti aku,yang mampu buat aku tersenyum,dan slalu menyemangati aku saat susah.Kamu memang paling baik sedunia.

    Bel,jangan pernah lupakan aku dan tetap jenguk orangtua ku ya,mereka pasti akan kesepian setelah kepergianku :)

                                                                                   Salam tercinta

                                                                                          DITA:)

   Aku menangis setelah baca suratmu.Ini terlalu menyedihkan,tapi seperti katamu saat kita duduk dibawah pohon akasia,"takdir kita sudah dituliskan sama yang diatas,kita hanya perlu berserah diri dan jangan menyerah pada apapun cobaan yang diberikan.Keep strong!".Aku ingat senyummu waktu itu.Ceria dan menghangatkan.
  Aku pergi meninggalkan makammu sambil melipat dan menyimpan kembali surat terakhirmu.

By:Hannah(:
    

Lirik One Direction-Tell Me A Lie

                                             
[Liam]
Can't ever get it right
No matter how hard I try
And I've tried

[Zayn]
Well, I put up a good fight
But your words cut like knives
And I'm tired

As you break my heart again this time

[All]
[Chorus:]
Tell me I'm a screwed up mess
That I never listen, listen
Tell me you don't want my kiss
That you need your distance, distance
Tell me anything but don't you say he’s what you're missing baby

[Zayn]
If he's the reason that you’re leaving me tonight
Spare me what you're thinking, tell me a lie

[Liam]
Well you're the charming type
That little twinkle in your eye
Gets me every time.

[Harry]
And well there must've been a time
I was a reason for that smile
So keep in mind

[Liam]
As you take what's left of you and I

[All]
[Chorus:]
Tell me I'm a screwed up mess
That I never listen, listen
Tell me you don't want my kiss
That you need your distance, distance
Tell me anything but don't you say he's what you're missing baby
If he's the reason that you’re leaving me tonight
Spare me what you're thinking, tell me a lie

Tell me a lie!
Tell me a lie!
Tell me a lie!

[Chorus:]
Tell me I'm a screwed up mess
That I never listen, listen
Tell me you don't want my kiss
That you need your distance, distance
Tell me anything but don't you say he's what you're missing baby
If he's the reason that you’re leaving me tonight
Spare me what you’re thinking, tell me a lie

Tell me a lie!
Tell me a lie!
Tell me a lie!
Tell me a lie!